Sunday, June 7, 2015

Manusia dan Pandangan Hidup

  MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP



NAMA            :  GETRI NOVELLA
NPM               :  1B114255
KELAS           :  4KA52

Pengertian Ideologi
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanscauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari-hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. Suatu ideologi mengandung 3 dimensi, sebagai berikut :
1.    Dimensi Realitas berarti bahwa suatu ideologi berasal dari nilai-nilai nyata yang dikembangkan atau dipakai bersama-sama oleh warga masyarakat.
2.  Dimensi Idealitas berarti bahwa suatu ideologi mengandung nilai-nilai yang ideal yang ingin dicapai oleh suatu masyarakat , yaitu nilai-nilai luhur dalam segala aspek kehidupan yang ingin diwujudkan oleh suatu masyarakat sebatas akal budi manusia.
3.  Dimensi Fleksibilitas berarti bahwa ideologi memiliki sifat fleksibel dan berkembang, artinya ideologi tersebut tidak tertutup.

Pengertian Pandangan Hidup

Pandangan hidup adalah sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang dilakukannya manusia pasti mempunyai pandangannya masing-masing. Saya sebagai makhluk Tuhan yang beragama meyakini bahwa Tuhan itu ada, dan sangat berperan penting dalam kehidupan banyak hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat di dunia ini, karena memang hal tersebut tidak akan bisa kita pikirkan dengan pikiran kita yang terbatas. Hal inilah yang kita sebut sebagai iman, banyak orang yang mempertanyakan tentang kepercayaan orang lain yang tidak bisa diterima dengan akal sehatnya. Jawabannya adalah iman, karena iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, sama halnya seperti rasa sakit, cinta, dan kasih, yang kita tidak dapat diketahui seperti apa wujudnya, dan tidak dapat kita pikirkan dengan akal sehat tetapi kita mempercayai keberadaan hal tersebut. Pandangan Hidup adalah suatu pendapat atau ketetapan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup. Menurut Koentjaraningrat,  pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat.

Unsur-Unsur Pandangan Hidup
Ø  Cita-cita
Cita-cita sering kali diartikan sebagai angan-angan, keinginan, kemauan, niat atau harapan. Cita-cita merupakan pandangan masa depan atau merupakan pandangan hidup masa depan.
Ø  Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah laku, karena tingkah laku bersumber dari pandangan hidup.
Ø  Usaha
Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita (tujuan) kerja keras dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani ataupun dengan kedua-duanya.
Ø  Keyakinan / Kepercayaan
Keyakinan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Ada 3 aliran kepercayaan yaitu : Aliran naturalisme, Aliran intelektualisme, Aliran gabungan.

Macam-Macam Pandangan Hidup

Pandangan hidup digolongkan menjadi delapan macam dan dapat di klasifikasikan berdasarkan asalnya, yaitu :
1.      Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.   Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
4.      Pandangan hidup liberalisme.
5.      Pandangan hidup sosialisme.
6.      Pandangan hidup komunisme.
7.      Pandangan hidup religius.
8.      Pandangan hidup sosialisme religius.

Pengertian Cita-Cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
      3 Faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita-citanya antara lain :

ü  Manusia itu sendiri,
ü  Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
ü  Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
2 Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya cita-citanya antara lain :
ü  Faktor yang menguntungkan, dan
ü  Faktor yang menghambat.
Cita-cita yang telah saya impikan adalah menjadi pengusaha atau pebisnis yang lancar.
Arti dan Makna dari Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna dari kebajikan adalah manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahluk sosial : manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya. Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal: Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environment). Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh. 
Sumber :





No comments:

Post a Comment